PROFIL PENDUDUK
2. Kondisi Demografis
2.1 Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah sebesar 8,705 Km2, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto dihuni oleh sebanyak 75.144 jiwa, yang terdiri dari 20.773 KK dan memiliki tingkat kepadatan secara total 8.632,28 jiwa/km2. Jika diperhatikan, persebaran penduduk di setiap kecamatan terlihat bahwa Kelurahan Jagalan dengan luas wilayah 0,166 km2 merupakan wilayah Kelurahan dengan jumlah penduduk terpadat, yaitu dengan kepadatan 20.156,63 jiwa/km2, diikuti oleh Kelurahan Magersari Dengan luas 0,329 km2 memiliki kepadatan penduduk sebesar 18.227,96 jiwa/km2. Sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah berada di Kelurahan Gunung Gedangan dengan luas wilayah 1,705 km2 yaitu dengan kepadatan penduduk hanya sebesar 4.111,44 jiwa/km2, hal ini mengingat diwilayah Gunung Gedangan sebagian wilayahnya terdapat area persawahan dan lahan terbuka. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca pada tabel 4.2.1.
Peningkatan kepadatan penduduk per kelurahan di Kecamatan Magesari perlu mendapat perhatian, terutama dalam hal perencanaan persebaran penduduk, tata ruang dan tata guna lahan/tanah serta perencanaan pembangunan. Apabila ke tiga aspek tersebut diacuhkan, maka dalam sepuluh atau lima belas tahun ke depan, Kecamatan Magersari akan menjadi Kecamatan yang padat penduduk dan akan berdampak pada penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan perkotaan.
2. 2 Pertumbuhan Penduduk
Melihat tabel 5.5 bahwa laju pertumbuhan penduduk setiap tahun semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun migrasi (perpindahan) penduduk. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan.
a. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Increase)
Pertumbuhan penduduk alami atau natural increase yaitu terjadinya perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan adanya selisih antara angka kelahiran dan angka kematian. Kita dapat menghitung angka pertumbuhan penduduk alami dengan menggunakan persamaan di bawah ini.
Adapun porsentase pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini.
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan,
Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan,
L = jumlah kelahiran,
M = jumlah kematian,
% = persentase pertumbuhan penduduk alami.
Gambaran pertumbuhan di Kecamatan Magersari pada awal tahun 2014 jumlah penduduknya sebanyak 74.229 jiwa. Nah, selama tahun 2014 telah terjadi kelahiran bayi sebanyak 1.099 jiwa. Dalam rentang waktu yang sama, jumlah penduduk yang meninggal dunia di Kecamatan Magersari ini sebanyak 544 jiwa. Setelah dihitung dengan rumusan diatas maka ditemukan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Magersari diakhir tahun 2014 sebanyak 75.144 jiwa dan persentase pertumbuhan penduduk alaminya sebesar 0,7 %.
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total yaitu perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah jumlah penduduk yang masuk ke sebuah wilayah sedangkan emigrasi adalah jumlah penduduk yang keluar dari wilayah. Untuk menghitung pertumbuhan penduduk total dapat menggunakan persamaan di bawah ini.
Untuk menghitung persentase pertumbuhan total, dapat kita gunakan persamaan di bawah ini:
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan,
Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan,
L = jumlah kelahiran,
M = jumlah kematian,
I = jumlah imigrasi,
E = jumlah emigrasi,
% = persentase pertumbuhan penduduk total.
Gambaran pertumbuhan secara total yang terjadi di Kecamatan Magersari sebagai berikut, pada awal tahun 2014 jumlah penduduk di Kecamatan Magersari sebanyak 74.229 jiwa. Kelahiran bayi sebanyak 1.099 jiwa. Dalam rentang waktu yang sama, jumlah penduduk yang meninggal dunia di Kecamatan Magersari ini sebanyak 544 jiwa. Peduduk yang imigrasi (pindah masuk) sebanyak 1.949 jiwa dan yang emigrasi (pindah keluar) sebanyak 1.608 jiwa. Setelah dihitung dengan rumusan diatas maka ditemukan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk total di Kecamatan Magersari diakhir tahun 2014 sebanyak 75.485 jiwa dan persentase pertumbuhan penduduk total sebesar 1,2 %.
2. 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan
Berdasarkan data yang terdokumentasikan atau tercatat dalam Monografi Kecamatan Magersari Tahun 2014, jumlah keseluruhan penduduk sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebanyak 75.144 orang, yang tersebar dalam 10 Kelurahan seperti terlihat pada tabel berikut :
2. 4 Angka Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan
Perkembangan jumlah penduduk dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh adanya kelahiran dan kematian. Selanjutnya untuk komposisi penduduk berdasarkan kelahiran dan kematian dapat diketahui pada tabel berikut :
BAB VI
DATA BIDANG PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia, karena dengan pendidikan akan dilahirkan suatu generasi bangsa yang berkualitas, berwawasan luas serta berkepribadian yang luhur.
Masyarakat yang berpendidikan relatif tinggi dapat diharapkan untuk berperan serta dalam proses pembangunan. melalui keterampilan yang dimilikinya. Sebaliknya, tanpa bekal keahlian dimungkinkan akan membebani pemerintah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, akan disajikan tabel-tabel yang berkaitan dengan jumlah pelajar/murid pada tiap jenjang tingkat pendidikan di Kecamatan Magersari, yakni sebagai berikut.
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan mampu menyelesaikan pendidikan baik itu ditingkat SD, SMP maupun SMA. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Magersari relatif tinggi. Walaupun demikian masih perlu adanya suatu upaya peningkatan mutu pendidikan melalui berbagai upaya peningkatan pendidikan dan penyediaan berbagai sarana pendidikan serta peningkatan kesadaran penduduk akan pentingnya arti pendidikan melalui berbagai penyuluhan-penyuluhan dan lain-lain.
BAB VII
DATA BIDANG KESEHATAN
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan dasar, antara lain adalah pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak balita dan pra sekolah, usia sekolah dan remaja, pelayanan keluarga berencana, pelayanan imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi kesehatan, penyehatan lingkungan, pelayanan kesehatan pra-usia lanjut dan usia lanjut, serta penanggulangan wabah. Selain itu, masih terdapat pelayanan penunjang yaitu pelayanan kefarmasian serta pelayanan kesehatan rujukan yaitu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Posyandu sebagai ujung tombak pemerintah dalam hal memantau dan menjaga kesehatan masyarakat khususnya balita dan lansia memiliki peran yang penting. Ada beberapa klasifikasi Posyandu dalam menjalankan fungsinya, yaitu : Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.





